20 Apr 2011

Akhirnya bertemu Kembali

hooh... hari ini, warnet di dekat rumah saya terkena pemadaman listrik semua =='
susahnya... pokonya dipikiran saya tadi tuh, hanya bagaimana caranya supaya saya bisa melanjutkan fanfict ini. benar lho!

oke oke...
ini dia,, lanjutan fanfiction dari "Akhirnya Bertemu Kembali"!!



Akhirnya Bertemu Kembali

aku menatapnya dalam-dalam.
mulut ini seperti terkunci.
aku ingin mengucapkan sesuatu bahwa saat itu dia akan pergi selamanya.
tapi... aku... kakek, apa aku harus mengatakan hal yang sesungguhnya?

ku tundukkan kepalaku. ku tatap tanah di bawah kami.
tanah yang bersih. di tahun Heisei, tanah itu tak seperti tanah yang ini.
tampak halus dan subur.
Jin memandangku lembut dan tersenyum simpul. tampaknya Ia tahu apa yang sedang kupikirkan.
disingkirkan rambutku yang sedari tadi menutupi dahi dan mataku sebelah kiri.

"kan Kau sendiri yang bilang bahwa Aku harus hidup dengan bahagia. apa Kau sudah lupa dengan apa yang Kau katakan? dasar!" kata Jin jengkel.

heee... iya! aku ingat! aku pernah mengatakan hal seperti itu padanya.
sesaat sebelum aku meninggalkannya.

"te... tentu saja aku ingat!" balasku memalingkan wajah.

"bohong! terlihat jelas tahu..."

ukhh... matanya itu benar-benar jeli >.
"ahahahaa..ahaahhaahaaahaaa..hahahaaa.. sudah hentikaaaannn~~!!! hahaaa~!!!" teriakku kegelian saat kedua ppinggulku dikelitikinya..

"biar tahu rasa Kau. Kau tidak bisa bohong tahu! nih.. rasakan!!" dikelitiki lagi pinggulku.

"Ji..Jiin!! hentikaaann~ dasaarr!!! hahaaa..."
akhirnya dilepaskannya tangannya dari tubuhku.

"jangan cemas. ini perintah negara. aku tidak akan khawatir lagi setelah Kau datang kembali menemuiku sekarang. mati pun aku rela." Jin menatapku serius.

dahiku mengerut. aku tersenyum. berusaha untuk menerimanya.. tapi tak bisa. air mataku akan mengalir... tidak! tak boleh menangis! Dia tak boleh melihatku menangis lagi.

"sudah jangan cengeng. aku melakukannya karena tugas. sudahlah, ini sudah sore. ayo kita pulang."

"baik.." kuhapus air mataku dan ku ikuti Dia.

-----------------------------------------------------------------------

Kami tiba di kediaman Kasuga.
sudah lama sekali... tak banyak yang berubah. hanya beberapa dekorasi taman saja yang tampak modern.
Kami masuk ke dalam rumah besar itu dan menemui Kak Yuriko.
kak Yuriko... wajahnya sumringah ketika melihatku.
tampaknya Dia tahu bahwa aku ini "Mitsuya".
segera Ia berlari ke arahku dan memelukku.

"Kau.... Selamat Datang kembali, Mitsuya.." tangisnya keras.

"terima kasih Yuriko. Kau tampak sehat ya.." kataku.

"tentu."

"oh ya, mana Aiko?" tanyaku sambil melihat ke sekitar.

"Dia tinggal di Italia bersama Matsuri. mungkin Dia akan menetap disana." jawab Kak Yuriko.

tidak. Dia akan kembali ke Jepang dan menghabiskan sisa waktunya di Jepang. kalau tidak, tak mungkin Ubukata terus bersama denganku sampai sekarang.

"yaah.. daripada itu, Kau istirahatlah dulu. besok Kita lanjutkan temu kangen kita." lanjut Yuriko sambil membetulkan pita rambutnya.

"baik." jawabku mengangguk.

Yuriko melirikku sambil tersenyum, "syukurlah ya... Kau benar-benar tidak berubah."

"hah?"

"yaah... begitulah." katanya sambil berlalu.

-------------------------------------------------------------------

Aku tak bisa tidur. mata ini tak bisa terpejam. Aku masih tak bisa percaya bahwa akhirnya Aku bisa kembali kemari. kulihat lagi di sekitarku. tak ada yang berubah dari kamar ini. meskipun kakek kembali memakai kamar ini setelah aku pergi, tampaknya semuanya dibiarkan sama seperti sebelumnya. seperti sengaja dibiarkan sampai aku datang kemari dan memakai kembali kamar ini.

tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar ini.
ku intip sedikit ke arah pintu.. "Jin?"

"Hey, kau belum tidur?" tanyanya.

"aku tidak bisa tidur. ada apa datang kemari? masuklah.." kataku sambil mengayunkan tangan padanya. Ia pun masuk dan duduk di atas tempat tidurku.

"Aku juga tidak bisa tidur." katanya.

"lalu kenapa kau kemari?"

"rasanya aku ingin mengobrol denganmu lebih banyak lagi. haaaaa~ rasanya seperti mimpi! kau datang dengan tiba-tiba. memang benar-benar ciri khasmu ya..?"

"jangan bilang begitu, ah.."

"kenapa? kau tersipu dengan ucapanku barusan? hehee.."

"si...siapa?? dasar!" aku memalingkan wajahku.

"kau tidak bisa bohong lho.." goda Jin sambil memegang beberapa helai rambutku.

aku menatap wajah Jin dengan wajah memerah. dahiku mengerut, namun sebenarnya aku sangat senang dengan ucapannya. mungkin di mulutnya itu tersimpan banyak racun yang dapat membuat siapapun yang berada didekatnya merasa nyaman dan senang.

Ia menatapku lama dan dalam. kemudian Ia mendekat ke arahku. semakin dekat... semakin dekat... dirangkulnya tubuhku, dan kemudian dikecupnya bibirku.

jendela yang sedari tadi terbuka, masuklah angin berhembus kedalam kamar ini.

-TSUZUKU-

2 komentar:

comment? ayo!!^-^