selamat pagi menjelang siang!!
hari kedua bulan puasa nih. apa kabar???
kalau saya baik-baik saja sembari menahan apa yang perlu ditahan haha.. #apadeh
ngomong-ngomong soal puasa nih.. agak risih dengan sidang isbat (kayaknya namanya itu deh).
di beberapa daerah, banyak masyarakat yang melihat hilal hanya dengan mata telanjang. apabila hilal itu terlihat, maka esok harinya diputuskan untuk mulai berpuasa. tapi bagaimana jika tidak?
kadang saya juga agak nggak sreg dengan keputusan mereka. kenapa dengan semakin berkembangnya jaman, mereka tidak mengandalkan teknologi jaman sekarang? bukankah itu lebih akurat? apa hanya tidak ingin meninggalkan tradisi? saya pikir itu tidak penting. yang penting adalah apakah hilal itu benar-benar terlihat dengan mata telanjang apa tidak. kalau misalkan dengan mata telanjang masih diragukan, apa salahnya memakai teknologi yang canggih?
lalu di beberapa daerah juga meskipun melihat dengan teknologi, tapi teknologi yang dipakai pun sudah lama. sudah bukan jamannya. siapa tahu teknologi yang dipakai itu ada kerusakan pada sistemnya.
lalu... keputusan pemerintah soal penetapan puasa di hari sabtu. ngggg.... saya sih memang berpuasa mengikuti pemerintah karena keluarga saya juga lebih memilih keputusan yang mayoritas dan pemerintah juga sangat berpengaruh. saya memang tidak mengerti dengan jelas soal perdebatan sidang isbat yang sampai sekarang masih menimbulkan kontroversial di lingkungan tempat tinggal saya.
lalu soal umat islam lainnya yang lebih memilih berpuasa di hari jumat, menurut saya.... eh, bukan menurut saya sih... hanya saja.. kapan sih kita bisa bersatu? untuk bulan puasa saja! kenapa kita tidak berpuasa bersama meskipun aliran kita berbeda? kan enak apabila saat lebaran, kita bisa saling bersilaturahmi tanpa melihat perbedaan pandangan dan perbedaan aliran tersebut. siapa tahu setelah itu, terjalin kedekatan dan kebersamaan kita yang berbeda aliran itu dan siapa tahu pula dengan keakraban yang terjalin itu, perbedaan itu sudah tidak timbul lagi bahkan musnah. saya sih sangat menginginkan itu. ayolah.... mari membuka hati pemerintah-san! dan terutama pula para tetua yang membuat perbedaan aliran tersebut. kapan lagi kita bisa bersama-sama. sebegitu dendamkah pada musuh kalian yang bahkan agamanya sama dengan kalian?
ngomong-ngomong di puasa yang pertama, mbah putri yang dari Kudus datang ke rumah saya bersama sepupu saya yang masih SD. haha... keluarga dari ibu saya (selain bude saya) menganut agama kristiani. jadi saya suguhkan jajanan dan saya buatkan teh hangat. saat saya tawari makan, belaiu menolak mungkin sebagai bentuk penghormatan kepada saya yang sedang berpuasa atau mungkin karena malas makan haha... setelah itu saya menyalakan TV dan mengganti channel Indosiar. saya tahu apa tontonan favorit mbah saya yaitu sinetron laga (yang aneh itu). kenapa saya bisa tahu? soalnya setiap saya ke Kudus, saya di asupi tontonan macam itu dan gak pernah diganti =.=. mau ganti channel pun rasanya sungkan selain itu sepertinya TV nya rusak karena meskipun volume suaranya dibesarkan sampai pol pun gak kedengaran juga suaranya. haha... XDD
lalu malamnya sekitar pukul sepuluh malam, bude saya yang dari Tawangmangu menelepon supaya minta dijemput dari patung kuda, Ngesrep. wkwkk... katanya ke Semarang bareng sama pak polisi yang juga mau mudik ke Semarang XDDD. maka, yang menginap di rumah saya pun bertambah satu orang. wkwkk...
lalu pagi tadi datanglah teman lama ibu saya lengkap dengan anggota keluarganya. mereka ngobrol sekaligus temu kangen. ternyata mereka ke Semarang hendak mengantar anak perempuannya mengikuti ujian masuk UNDIP. semoga masuk deh. wkwk..
dan ternyata, kakak laki-lakinya itu anak Sejarah yang pernah sms saya dan bilang kalau dia itu anak temannya ibu saya XDD. dia tahu nomor saya karena ternyata waktu itu dia tinggal satu kos dengan teman saya. oh ya, ngomong-ngomong juga sebelumnya dia tahu saya dari ibu saya. waktu itu, dia bertemu dengan ibu saya di sebuah warung penyetan di daerah Tembalang. ini saya diceritakan oleh ibu saya sih.
dunia begitu sempit. haha...
tapi meskipun begitu, hingga sekarang saya belum pernah bertemu dengan dia. tadi dia datang sih ke rumah saya. tapi saya cuma melihat punggungya saja wkwkk...
hari kedua bulan puasa nih. apa kabar???
kalau saya baik-baik saja sembari menahan apa yang perlu ditahan haha.. #apadeh
ngomong-ngomong soal puasa nih.. agak risih dengan sidang isbat (kayaknya namanya itu deh).
di beberapa daerah, banyak masyarakat yang melihat hilal hanya dengan mata telanjang. apabila hilal itu terlihat, maka esok harinya diputuskan untuk mulai berpuasa. tapi bagaimana jika tidak?
kadang saya juga agak nggak sreg dengan keputusan mereka. kenapa dengan semakin berkembangnya jaman, mereka tidak mengandalkan teknologi jaman sekarang? bukankah itu lebih akurat? apa hanya tidak ingin meninggalkan tradisi? saya pikir itu tidak penting. yang penting adalah apakah hilal itu benar-benar terlihat dengan mata telanjang apa tidak. kalau misalkan dengan mata telanjang masih diragukan, apa salahnya memakai teknologi yang canggih?
lalu di beberapa daerah juga meskipun melihat dengan teknologi, tapi teknologi yang dipakai pun sudah lama. sudah bukan jamannya. siapa tahu teknologi yang dipakai itu ada kerusakan pada sistemnya.
lalu... keputusan pemerintah soal penetapan puasa di hari sabtu. ngggg.... saya sih memang berpuasa mengikuti pemerintah karena keluarga saya juga lebih memilih keputusan yang mayoritas dan pemerintah juga sangat berpengaruh. saya memang tidak mengerti dengan jelas soal perdebatan sidang isbat yang sampai sekarang masih menimbulkan kontroversial di lingkungan tempat tinggal saya.
lalu soal umat islam lainnya yang lebih memilih berpuasa di hari jumat, menurut saya.... eh, bukan menurut saya sih... hanya saja.. kapan sih kita bisa bersatu? untuk bulan puasa saja! kenapa kita tidak berpuasa bersama meskipun aliran kita berbeda? kan enak apabila saat lebaran, kita bisa saling bersilaturahmi tanpa melihat perbedaan pandangan dan perbedaan aliran tersebut. siapa tahu setelah itu, terjalin kedekatan dan kebersamaan kita yang berbeda aliran itu dan siapa tahu pula dengan keakraban yang terjalin itu, perbedaan itu sudah tidak timbul lagi bahkan musnah. saya sih sangat menginginkan itu. ayolah.... mari membuka hati pemerintah-san! dan terutama pula para tetua yang membuat perbedaan aliran tersebut. kapan lagi kita bisa bersama-sama. sebegitu dendamkah pada musuh kalian yang bahkan agamanya sama dengan kalian?
ngomong-ngomong di puasa yang pertama, mbah putri yang dari Kudus datang ke rumah saya bersama sepupu saya yang masih SD. haha... keluarga dari ibu saya (selain bude saya) menganut agama kristiani. jadi saya suguhkan jajanan dan saya buatkan teh hangat. saat saya tawari makan, belaiu menolak mungkin sebagai bentuk penghormatan kepada saya yang sedang berpuasa atau mungkin karena malas makan haha... setelah itu saya menyalakan TV dan mengganti channel Indosiar. saya tahu apa tontonan favorit mbah saya yaitu sinetron laga (yang aneh itu). kenapa saya bisa tahu? soalnya setiap saya ke Kudus, saya di asupi tontonan macam itu dan gak pernah diganti =.=. mau ganti channel pun rasanya sungkan selain itu sepertinya TV nya rusak karena meskipun volume suaranya dibesarkan sampai pol pun gak kedengaran juga suaranya. haha... XDD
lalu malamnya sekitar pukul sepuluh malam, bude saya yang dari Tawangmangu menelepon supaya minta dijemput dari patung kuda, Ngesrep. wkwkk... katanya ke Semarang bareng sama pak polisi yang juga mau mudik ke Semarang XDDD. maka, yang menginap di rumah saya pun bertambah satu orang. wkwkk...
lalu pagi tadi datanglah teman lama ibu saya lengkap dengan anggota keluarganya. mereka ngobrol sekaligus temu kangen. ternyata mereka ke Semarang hendak mengantar anak perempuannya mengikuti ujian masuk UNDIP. semoga masuk deh. wkwk..
dan ternyata, kakak laki-lakinya itu anak Sejarah yang pernah sms saya dan bilang kalau dia itu anak temannya ibu saya XDD. dia tahu nomor saya karena ternyata waktu itu dia tinggal satu kos dengan teman saya. oh ya, ngomong-ngomong juga sebelumnya dia tahu saya dari ibu saya. waktu itu, dia bertemu dengan ibu saya di sebuah warung penyetan di daerah Tembalang. ini saya diceritakan oleh ibu saya sih.
dunia begitu sempit. haha...
tapi meskipun begitu, hingga sekarang saya belum pernah bertemu dengan dia. tadi dia datang sih ke rumah saya. tapi saya cuma melihat punggungya saja wkwkk...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
comment? ayo!!^-^